Pertemuan di Awal April
Hai aku Mila. Aku duduk dikelas 3 SMA sekarang, yang
sebentar lagi akan menempuh hidup yang sebenarnya :3 Cerita ini dimulai saat
aku masih duduk dikelas 2 SMA, saat itulah aku diperkenalkan oleh temanku Mika
kepada seorang lelaki dari sekolah lain ya sebut saja dia Daffa. Pandanganku
mulai mengarah pada dia entah kenapa pandangan ini tidak bisa lepas dai dia,
kita pun saling mengenalkan diri masing-masing “HAI” ucap daffa. Dan aku
tersenyum saat itu.
Awal pertemuanku dengan dia mungkin terasa biasa biasa saja
tetapi tak lama dari itu kita saling berkomunikasi lewat line. Aku mulai
penasaran dengan dia entah kenapa aku merasa dia itu berbeda dengan yang
lainnya. Hari demi hari kulewati tapi sering terlintas dipikiranku wajah dia saat
pertama kali aku bertemu dengannya. Masa ujian sekolah pun telah kulewati,
seperti biasa disaat malam hari aku selalu membaca novel dan tiba-tiba notif
line berbunyi dan setelah kulihat ternyata itu dari Daffa, perasaanku mulai
senang hati ini berdebar dan tangan ini bergetar seperti aku mendapatkan kupon
undian.
“Hai mil” Ucap
Daffa.
“Hai juga Daff.”
“Kamu lagi apa?”
“Tumben nanya
lagi apa, kenapa emangnya daff?”
“Gapapa nanya aja
gaboleh? Wlee.”
Setiap malam kadang dia chat lewat line, bbm dan tak ku
sadari bahwa aku mulai nyaman dengan dia. Disetiap pertemuan pun aku merasa
dibuat nyaman olehnya dan sepertinya aku mulai menaruh hati pada dia. Tapi tak
lama dari itu aku diberi kabar oleh temanku bahwa dia sedang dekat dengan seseorang,
aku merasa sedih tetapi aku berpikir kembali untuk apa aku bersedih. Jika dia
bahagia dengan yang lain ya sudah kusudahi saja perasaanku ini untuk apa
mengharapkan dia yang sudah bersama oranglain.
Aku pun mencari kesibukan lain untuk melupakan dia. Seperti
biasa setiap istirahat aku selalu diajak ke kantin oleh sahabatku Azmi, dia
cantik juga anggun dan banyak lelaki yang tertarik dengan dia tetapi sikap dia
selalu dingin disaat ada lelaki yang mendekati dirinya. Azmi populer disekolah
apalagi dia adalah wakil ketua osis, siapa yang tak kenal dia. Dan disaat aku
sedang duduk dikantin aku diperkenalkan kepada laki-laki yang bernama Farhan.
Dia kelihatannya baik dari luar tapi gatau ya aku belum kenal dia.
Disana
aku diajak berkenalan oleh Azmi.
“Kenalin dong ini sahabatku Mila.”
“Oh iya kenalin
aku Farhan.” (sebari mengulurkan tangan)
“Oh hai aku
Mila.”
“Nah gitu dong
kalian kenalan.” Ucap Azmi.
“Yaudah kita
duluan ya Farhan.”
Azmi
dan aku pun menuju kelas
“Mi kamu kenapa
sih ngenalin aku ke temenmu.”
“Siapa? Farhan?
Ya gapapa kali mil.”
“Ya tapi kan aku
malu.”
“Kenapa
emangnya? Kamu masih gabisa lupain Daffa yah Mil?”
“Eh kata siapa?”
“Kata aku
barusan, tuhkan kamu masih gabisa lupain dia.”
“Eh engga ko
beneran aku udah lupa sama dia.”
“Iya deh kalo
gitu nanti gapapa yah kalo aku kenalin kamu ke temen cowok aku lagi hehe.”
“Ah terserah kamu
deh Mi.”
“Iya deh iya
becanda Mil, baperan amat wkwk.”
Tiba-tiba aku teringat lagi Daffa. Ah kenapa aku bisa inget
dia lagi. Dengan kesalnya aku menendang bola yang ada didepanku dan bola itu
mengenai Farhan. Aku kaget dan tiba-tiba Farhan langsung menghampiriku.
“Kamu yang
nendang bola ini?”
“Iyah maaf aku ga
sengaja.”
“Oh gapapa lain
kali hati-hati yah takutnya kena oranglain.”
“Iya.”
“Kamu kenapa?”
“Gapapa.” (dengan
singkatnya aku jawab)
“Oh yaudah aku
duluan yah.” Ucap Farhan.
Aku sangat malu sekali pada Farhan saat itu tapi ya
sudahlah. Bel pun berbunyi dan aku segera masuk kelas. Saat pelajaran Bu Meli
aku dikagetkan oleh Azmi.
“Mil, Mila!”
Disana aku pun mulai tidak fokus.
“Iyah Mi? Ada
apa?”
“Kamu ngelamun?”
“Engga ko.”
Ucapku.
“Kamu mikirin
siapa sih Mil? Daffa? Oh atau jangan-jangan Farhan?”
“Engga ih Azmi
apaan sih.”
“Ah ngaku deh.”
Bu Meli pun memanggil namaku.
“Mila daritadi
ibu perhatikan kamu ngobrol sama Azmi, apa yang lagi kalian bicarain?”
“Ini bu Azmi.”
“Ih ko jadi aku
sih Mil, ini bu daritadi Mila ngelamun terus.”
“Kamu kenapa Mila
daritadi ngelamun?” Ucap bu Meli.
“Mikirin hutang
mungkin bu.” Teriak Yudi.
Anak-anak kelas pun tertawa semua.
Bel
pulang sekolah pun berbunyi dan aku buru-buru pulang karna langit sudah mendung.
Saat digerbang sekolah.
“Mila!”
Tiba-tiba ada yang memanggilku tapi aku tidak tahu siapa
itu. Dan ternyata setelah aku melihat ke belakang.
“Farhan?” Ucap
dalam hati.
Langkahku pun terhenti dan Farhan langsung menghampiriku.
“Eh Mila aku
mau nanya.”
“Iyah?”
“Kamu liat Azmi
ga tadi?”
Aku kira dia mau apa, eh ternyata dia nanyain Azmi.
“Oh tadi dia
katanya mau kumpulan osis dulu.”
“Oh gitu yah,
yaudah makasih ya Mil. Bye”
“Oke.”
Kenapa
disetiap ada Farhan menghampiriku hatiku selalu berdebar padahal aku baru kenal
dia tadi. Ah sudahlah , aku pun langsung pulang karna hujan mulai turun.
Hari
ini aku berbaring ditempat tidurku dan cek ponsel siapa tau Daffa chat. Eh aku
kenapa sih masih mikirin Daffa toh dia juga engga mikirin aku. Kenapa rasa
rindu ini selalu datang, pengen banget aku ketemu Daffa walaupun cuman
sebentar. Aku cuman pengen natap dia dan melihat senyum dia tapi apalah dayaku,
aku hanya bisa menghayal tetapi aku berdoa pada tuhan agar aku bisa
dipertemukan lagi dengan dia secepatnya. Karna bukankah do’a adalah
sebaik-baiknya sapaan?
0 komentar