Tak Selamanya Yang Terbaik Selalu Dipilih


Aku diam sejenak untuk melihatmu, aku lanjutkan berjalan untuk meninggalkanmu tapi ternyata aku berjalan mundur dan kembali melihatmu. 
Apa yang ada di galery handphonemu? sampai kamu menutup rapat handphonemu saat aku datang. 
Apa yang ada di sosial mediamu? sampai aku tidak boleh melihatnya. 
Apa aku tidak sepantasnya tahu tentang kehidupanmu? atau aku tak pantas untuk bersamamu? Maaf.

Ijinkan aku bertanya,

Aku masih belajar untuk melupakanmu belum fasih sepertimu. Bagaimana hidupmu sekarang? aku sekarang sedang berusaha bangkit dan membuka hati. banyak kesempatan untuk melupakanmu ataupun mendatangkan oranglain ke kehidupanku. Tapi, aku memilih untuk bertahan dalam luka, diam dalam kesedihan.
Aku wanita bodoh, jika aku ceritakan keadaanku sekarang tidak baik baik saja.

Aku melihatmu, kamu menoleh dan melihat oranglain. 
Aku bukan tempat singgahanmu, datang disaat kamu jenuh.
Aku bukan tempat berteduh, datang disaat kamu sedih.
Aku bukan sandaran bagimu.

Bukan, bukan seperti ini sebenarnya. kamu bisa saja bersamaku hanya saja dengan alasan kamu tidak menginginkanku, aku meninggalkanmu.

Aku hidup tapi hatiku mati. 
Aku merasa tapi aku mati rasa.
Aku lupa bagaimana rasanya disayangi sepenuh hati.
Aku lupa bagaimana jatuh cinta sampai aku lupa bagaimana caranya berbagi.

Menangisi dirimu, bukan karena kamu lenyap dari muka bumi ini tetapi karena kamu pergi dan memilih untuk mencari yang baik yang lebih baik walaupun kamu tau itu tak pasti kamu dapatkan. Dan sekarang kamu memilih untuk meniggalkan yang terbaik dan mencari yang terburuk.
Ingat! yang terbaik tidak datang 2 kali dihidupmu. walaupun nanti aku kembali, aku bukan lagi yang terbaik. 

Berbahagialah!

Terimakasih telah membacanya, semoga bermanfaat. Annyeonghaseyo!  

0 komentar