Me / Secret Admirer 2


(Perpustakaan)

           Aku sempat kebingungan mencari-cari buku dongeng.
"Apakah diperpustakaan ini tidak menyediakan buku dongeng (terlintas aku berpikir seperti itu)
"Bu, apakah disini engga ada buku dongeng?"
"Buku dongeng apa? kamu seperti anak kecil saja suka membaca dongeng."
"Iyah tapi engga dongeng yang buat anak kecil juga bu." (wajahku cemberut)
"Tuh ada dirak no.501 kemarin sih ibu liat masih ada."

          Aku pun bergegas mencari buku itu.
Sesaat aku terdiam, aku melihat dia pangeran impianku lalu tiba-tiba seseorang membuyarkan pikiranku dan ternyata itu.
"Tania?"
"Kamu ngapain kesini? Tumben."
"Ini lagi nyari buku dongeng, ko gak ada yah."
"Cari buku dongeng atau cari orang?"
"Maksudnya?"
"Kamu gak liat kalo disana ada bintang?"
"Hah? mana?"
"Jangan pura-pura gak liat gitu ah." (Soya tertawa melihat wajah tania yang mulai memerah)
"hehehe, udah ah aku mau ke kelas duluan yah."

        Aku pun berjalan menuju kelas dengan tergesa-gesanya karena bel sudah berbunyi. Aku, soya dan bintang kebetulan kita mengikuti organisasi yang sama yaitu OSIS. Aku sangat bersyukur bisa satu OSIS bersama bintang. Kemudian waktu pun berjalan begitu sangat cepat dan tak terasa aku sudah beranjak ke kelas 2 SMA. Hubungan aku bersama bintang pun baik-baik saja tetapi aku mulai merasa ada yang beda dari soya. Biasanya soya selalu curhat setiap malam tetapi dia mulai berubah sekarang, sejak kelas 2 dia mulai berbeda sikapnya kepadaku bukan layaknya seperti seorang sahabat lagi. Biasanya kita selalu pulang bareng tetapi sekarang sudah jarang. 
 
       Setiap kali aku melihat status disosmed nya dia sepertinya sedang jatuh cinta dengan seseorang tetapi di sekolah dia selalu sendirian. Dan aku pun mulai menanyakan kepada temannya.
Riri dia adalah teman dekat soya dikelasnya.

"Hey ri, aku boleh nanya sesuatu gak?"
"Eh tania, mau nanya apa tan?"
"Aku liat akhir-akhir ini soya keliatannya seperti sedang jatuh cinta dengan seseorang."
"Iyah emang dia sedang dekat dengan seseorang, kamu juga pasti kenal siapa orangnya."
"Emangnya siapa ri? aku gak tau."
"Dikelas dia lagi digosipin deket sama bintang sih."
"Ri kamu gak bercanda kan?"
"Yaelah buat apa aku bercanda tan -,- 

       Aku terdiam lemas, pangeran impianku itu dekat dengan sahabatku. Aku tidak menyangka kenapa bisa seperti ini. Kenapa soya tidak bercerita kepadaku, aku kecewa sahabatku sendiri menusuk dari belakang. Pantas saja akhir-akhir ini dia mulai berubah sikapnya.
      Malamnya soya membuat status lagi, lalu aku mengomentari statusnya itu.
"Cie yang lagi jatuh cinta wkwk."
"Apaan sih tan."
"Eh aku denger kamu lagi deket sama bintang yah?"
"Deket? engga ah biasa aja."
"Yaelah, kamu akhir-akhir ini jarang cerita sama aku, kenapa?"
"Setiap orang kan punya privasi nya masing-masing tan, gak harus aku ceritain semua juga kan."
"Iyah iyah, santai aja kali aku nanya doang ko."
       Soya pun mengakhiri chatnya dengan membacanya saja tanpa membalasnya. Hari demi hari hubungan soya dengan bintang semakin dekat, mereka sering berjalan berdua disekolah. Hubungan persahabatanku dengan soya pun semakin renggang. Aku tidak menyangka akan seperti ini tetapi memang kenyataannya sekarang seperti ini.
         Aku yang berharap hubungan persahabatan ini bisa berjalan terus tetapi kini berakhir begitu saja hanya karena satu lelaki yang kami sukai. 

 -END-

Terimakasih telah membaca artikelnya, sebagian mungkin itu adalah memang kisah nyata hehehe.



0 komentar